PSSI Harus Transparan Tentukan Klub

Keputusan PSSI kembali menganut model kompetisi satu wilayah mendapat respons positif dari mantan pelatih Persebaya, Andy Slamet. Namun, dia mengingatkan agar PSSI transparan dalam menentukan klub yang lolos untuk ikut kompetisi level satu Indonesia Super Liga mendatang.

Sebelum ini, Andy mengkritik keras rencana PSSI menggelar kompetisi dua wilayah di mana setiap wilayah terdiri dari 16 klub. Kini sudah ada 34 klub yang masuk nomine. Rencana PSSI itu dianggap sebagai langkah mundur karena model demikian diterapkan beberapa tahun lalu. Sudah seharusnya diterapkan satu wilayah. Itu juga sesuai statuta.

Yang harus dilakukan bahwa PSSI harus transparan dalam menentukan klub yang lolos ke level satu. Sebab kalau satu wilayah berarti akan ada 18 klub yang gagal. "Maka verifikasi harus transparan," tegas Andy, Sabtu (17/9/2011).
Andy menengarai PSSI tidak transparan. Misalnya dalam menentukan 6 klub papan atas hasil verifikasi dokumen, karena semuanya adalah klub Liga Primer Indonesia (LPI). Sementara tidak ada satu pun klub Indonesia Super League (ISL) yang lebih berpengalaman dan sudah lama ikut kompetisi secara berjenjang.
"Sebelumnya, PSSI juga sudah membuat keputusan kontroversial dengan meloloskan Persikasi Bekasi dan Percicap Cilacap di nomine klub level satu. Sementara Persida Dafonsoro yang sudah berdarah-darah lolos ke ISL tidak masuk. PSSI harus transparan. Masyarakat harus mengawasi agar PSSI tidak main-main dalam menentukan klub level satu," tegasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar