Timnas U-22 Menang Tipis Atas Persibangga Purbalingga

Timnas U-22 Indonesia berhasil mengalahkan tuan rumah Persibangga Purbalingga 1-0 dalam laga persahabatan di Stadion Goentoer Darjono, Purbalingga, Minggu petang.

Pertandingan yang disaksikan sekitar 10.000 penonton ini berlangsung seru sejak wasit Sabar Murfianto meniup peluit tanda dimulainya babak pertama.

Para pemain Timnas U-22 binaan Aji Santoso ini langsung melancarkan serangan ke pertahanan Persibangga. Akan tetapi, berbagai upaya Garuda Muda untuk membobol gawang Persibangga yang dijaga kiper Suchaimin selalu kandas di tengah jalan.

Salah satu peluang gol yang dimiliki Timnas U-22 terjadi pada menit ke-17, namun bola yang ditendang oleh Didik Ariyanto dapat ditangkap oleh kiper Suchaimin.

Demikian pula bola yang ditendang Agung Supriyanto pada menit ke-20 terlalu tinggi sehingga hanya melintas di atas mistar gawang Persibangga.

Hal yang sama juga terjadi pada Persibangga Purbalingga. Sejumlah peluang gol yang dimiliki anak-anak asuhan Ahmad Muhariya gagal dimanfaatkan dengan baik.

Seperti yang terjadi pada menit ke-29, bola umpan dari Gunaryo, gagal ditendang oleh Harry Nur Y yang berada di depan gawang Timnas U-22 yang dijaga kiper Dhika Bayangkara.

Menjelang berakhirnya babak pertama, salah seorang pemain belakang Persibangga, Upi Hi Azis, harus meninggalkan lapangan karena mengalami cedera engkel.

Hingga turun minum, kedudukan masih tetap bertahan 0-0.

Memasuki babak kedua, permainan Timnas U-22 semakin garang dengan melancarkan serangan yang bertubi-tubi ke pertahanan Persibangga, hingga akhirnya sebuah gol dapat diciptakan oleh Fandi Eko pada menit ke-48.

Bola yang ditendang Fandi Eko berkat umpan datar dari Kurniawan ini bersarang di gawang Persibangga sehingga kedudukan berubah menjadi 0-1 untuk Timnas U-22.

Pertarungan pun semakin sengit dan sebuah pelanggaran dilakukan pemain Timnas U-22 terhadap Saeful Amar sehingga wasit memberikan hadiah penalti bagi Persibangga.

Akan tetapi, tendangan penalti yang dilakukan oleh Gunaryo gagal dieksekusi dengan baik.

Hingga peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan ditiup oleh wasit Sabar Murfianto, kedudukan tak berubah untuk keunggulan Timnas U-22.

Kompetisi Liga Indonesia Musim Depan Dikelola Pihak Asing

Rencana PSSI untuk menyatukan dua kompetisi di Indonesia tampaknya bukan isapan jempol belaka. Kabarnya PSSI meminta pihak ketiga untuk mengelola kompetisi yang lebih baik untuk musim depan.

Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin, mengatakan bahwa penunjukan pihak asing yang profesional dan bebas dari keberpihakan mungkin diperlukan untuk mengelola kompetisi yang lebih fair. Sebagaimana diketahui, ISL dan IPL dikelola oleh dua pihak yang berbeda, yaitu PT Liga Indonesia untuk ISL dan PT Liga Prima Indonesia Sportindo untuk IPL.

"Usulan untuk menjaga independensi dan fairness bisa saja ditunjuk operator yang berisi pihak profesional dari konsultan asing yang berpengalaman," jelas Djohar Arifin.

Namun PSSI tak ingin memutuskan terlebih dahulu mengenai kepastian kompetisi musim depan. Pasalnya PSSI telah menyerahkan sepenuhnya semua hal terkait dualisme kepada keputusan Joint Committee.

"Pada prinsipnya apabila hal tersebut merupakan keputusan terbaik dariJoint Committee dan berdampak positif dan disetujui oleh Task Force AFC, kami akan mempertimbangkannya,” ujar Djohar Arifin Husin.

Syamsir Alam Dipanggil Timnas U-22


PSSI dikabarkan tengah mengupayakan kehadiran Syamsir Alam. Salah satu pemain muda Indonesia yang kini berlaga di kompetisi Divisi II Liga Belgia bersama CS Vise itu diharapkan bisa memperkuat tim nasional U-22 dalam babak kualifikasi Grup E Piala Asia U-22, 5-15 Juli mendatang.

Untuk merealisasikannya, Koordinator timnas, Bob Hippy mengungkapkan, PSSI harus menunggu kesepakatan dengan pihak-pihak terkait, seperti pemilik klub Vise, Nirwan Bakrie. Bob mengakui bahwa sejauh ini langkahnya lancar, bahkan kedua pihak akan segera bertemu dalam waktu dekat.

"Saya sudah janjian sama dia (Nirwan), dan mau ketemu juga dalam waktu dekat ini. Apalagi, Syamsir juga mengaku tertarik membela timnas. Jadi, kita tinggal tunggu saja bagaimana kesepakatan nanti," ungkap Bob kepada Kompas.com di Jakarta, Selasa (19/6/2012).

Untuk memperkuat timnas ini pula, PSSI juga telah memanggil sejumlah pemain yang berkompetisi di Indonesian Super League (ISL). Pemanggilan juga menjadi ajang pembuktian langkah rekonsiliasi yang sudah menghasilkan nota kesepahaman antara PSSI dan KPSI beberapa waktu lalu di Kuala Lumpur, Malaysia.

"Jadi semua pemain ISL sudah dipanggil, termasuk juga Syamsir Alam dan kawan-kawan untuk turnamen Piala Asia U-22 nanti," tegas Bob.

Sebelumnya, Syamsir sempat diminta masuk skuad timnas saat melakoni turnamen Al-Nakbah di Palestina beberapa waktu lalu. Akan tetapi, striker jebolan Sociedad Anonima tersebut batal membela skuad "Merah Putih". Klubnya tidak memberikan izin karena liga Divisi II Belanda masih bergulir. Saat ini, tercatat empat pemain Indonesia bermain di CS Vise, yakni Syamsir Alam, Alfin Tuasalamony, Yandi Munawar, dan Yericho Christiantoko.

Sementara itu, Indonesia menjadi tuan rumah grup E dalam babak kualifikasi Piala Asia U-22 bersama sejumlah tim kuat Asia, seperti Australia, Singapura, Timor Leste, Makau, dan Jepang. Hanya juara dan runner-up masing-masing grup, satu peringkat terbaik, plus tuan rumah yang akan lolos ke putaran final.