Boaz Emoh Puyeng Soal Pecahnya Klub PSSI

Boaz Salossa, pemain tim nasional Indonesia, tak mau ambil pusing terhadap perpecahan klub Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yang akan mengikuti Liga Primer Indonesia musim 2011/2012 dan 14 klub yang menawarkan liga tandingan dimulai Desember mendatang. 

“Saya tidak tahu itu. Saya juga tidak mau pusing. Saya pemain dan hanya tahu latihan,” kata Boaz, Senin, 17 Oktober 2011. Ia mengatakan jikapun pergolakan dalam tubuh PSSI berimbas pada pemain, setiap klub pasti punya jalan sendiri untuk menyelesaikannya. “Itu urusan klub dan PSSI. Saya tidak mau ikut campur,” kata dia.

Pemain terbaik Indonesia Super Liga 2010/2011 itu menegaskan begitu juga dengan Persipura yang masuk dalam 14 klub dan kickoff pada Desember nanti. “Saya kurang tahu, yang lebih tahu adalah manajemen,” ujarnya. 

Pelatih Persipura Jacksen Tiago menerangkan Persipura tidak akan bermain hingga ada legalitas dari kompetisi musim depan. Seperti dikabarkan, jadwal Persipura melawan Persiba Bantul, Minggu 16 Oktober 2011 harus batal setelah terjadinya penolakan terhadap liga. “Saya tidak mengerti, lihat saja kami tidak bermain, kompetisi ini harus ada legalitasnya,” kata Jacksen.

Sebanyak 14 klub Tanah Air yang akan memulai liga baru Desember nanti di antaranya Persiwa Wamena, Persebaya Surabaya (versi Wisnu Wardhana), Persipura Jayapura, Persisam, PSPS Pekanbaru, Deltras Sidoarjo, Persidafon Dafonsoro, Pelita Jaya, Persiba Balikpapan, Persela Lamongan, Sriwijaya FC, dan Mitra Kukar.

PSSI sendiri memberi batas waktu hingga 26 Oktober kepada tim yang memboikot Liga Primer Indonesia untuk memberikan respons. Namun kebijakan tersebut dianggap tidak akan berarti apa-apa. “Bukan kami tidak taat pada PSSI, tapi jadwal kompetisi dan pesertanya tidak jelas, sehingga kami nggak mau meladeni sesuatu yang tidak jelas itu. Ini kompetisi profesional, jadi harus mengelolanya dengan profesional juga,” kata Anton Imbenay, Asisten Manajer Persipura.

Ia berharap ada kebijakan baru dari PSSI yang lebih memihak klub. “Sebenarnya bukan kami yang harus diberi tenggat. PSSI yang harus segera memperbaiki putusannya karena ini sudah melanggar statuta,” ujar dia lagi.

http://www.tempointeraktif.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar