Gara-gara Irfan, Pemain Naturalisasi Tercoreng


Akibat ulah Irfan Bachdim yang mangkir sehingga dicoret dari skuad timnas U-23 jelang SEA Games XXVI, PSSI pun kembali pikir-pikir untuk gunakan jasa pemain naturalisasi.

Irfan akhrinya dicoret oleh pelatih kepala Timnas U-23, Rahmad Darmawan, karena tidak menghadiri panggilan manajemen pada waktu yang ditentukan. Karena hal itu, PSSI pun akhirnya akan mengadakan seleksi lebih ketat jika ingin kembali menarik pemain asing menjadi WNI.
Seperti pemaparan penanggung jawab tim nasional, Bernhard Limbong, program naturalisasi memang tidak diaktifkan terlebih dahulu. Namun jika nanti ingin mencari pemain 'impor' lagi, pemain tersebut akan melalui serangkaian tes terlebih dahulu untuk menunjukan cinta tanah airnya.

"Yah, jadi kita pikirkan dulu kalau mau pake naturalisasi karena hal ini," ujar Limbong pada wartawan di depan kantor PSSI, Senayan, hari Senin (17/10/11).

"Setidaknya nanti akan ada semacam fit and proper test dululah. Karena mereka akan jadi WNI untuk jadi punggawa timnas, jadi harus punya jiwa cinta tanah air yang tinggi," jelasnya.

Menyangkut kemungkinan dipakainya pemain-pemain yang baru menjalani naturalisasi pada lanjutan Pra-Piala Dunia 2012 melawan Qatar (10/11/2011), Limbong pun menjelaskan itu diluar kapasitas dia untuk memutuskan siapa yang bermain.

"Kita akan panggil mereka semua untuk pemusatan latihan nanti. Kalau pelatih (Wim Rijsbergen) merasa dia memerlukannya, tentu saja dia akan bermain. Itu mutlak keputusan pelatih," pungkas Limbong.

Sebelumnya, pada tanggal 10 November lalu, lima pemain naturalisasi telah resmi memiliki paspor Indonesia setelah mengucapkan sumpah. Mereka adalah Tony Cussell, Stefano Lillipaly, Greg Nwonkolo, Viktor Igbonefo, dan Jhonny van Beukering.
Irfan sendiri sebenarnya bukan pemain naturalisasi. Ia pemain berdarah Indonesia-Belanda yang lahir dan tinggal di Negeri Kincir Angin, namun pada usia 18 tahun memilih kewarganegaraan Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar