Jelang Liga Prima Indonesia: Liga Terancam Batal!!!!

Terkadang harapan tak sejalan dengan keinginan, itulah kesimpulan dari kisruh PSSI diera sekarang, banyak hal dan kepentingan yang hinggap disekitar kubu PSSI dan memaksa tumpang tindih antara yang satu dengan yang lain. Masalah ini seharusnya sudah bisa dibaca dan diantisipasi oleh PSSI namun apa yang terjadi, PSSI malah membiarkan dan menjadikan runyam serta berlarut-larut. Alhasil PSSI harus memetik buah simalakama dari tindakan tersebut, keputusan PSSI pun dianggap disetir oleh kelompok tertentu.

Masalah yang terjadi bermuara pada liga Indonesia, jika dijalankan PSSI bebas dari sanksi AFC tapi diboikot oleh klub-klub yang merasa PSSI sudah kehilangan akal sehat, ini diakibatkan oleh pelanggaran statuta mengenai jumlah klub yang menjadi 24 padahal menurut statuta PSSI, liga Indonesia maksimal terdiri dari 18 klub serta ketidak jelasan regulasi yang seharusnya sudah disosialisasikan seminggu jelang kick off , masalah makin rumit ketika keluhan akan kacaunya jadwal pertandingan yang dibuat. Jika PSSI melakukan koreksi dan pembenahan serta memundurkan jadwal berarti PSSI akan terkena sanksi dari AFC, tapi janganlah takut, sejauh ini perwakilan PSSI pandai berdiplomasi terhadap AFC , jadi sanksi mungkin masih jauh untuk dijatuhkan kepada PSSI.

Mungkin akan menjadi darurat jika kelompok 14 klub penentang Liga Prima Indonesia menolak mengikuti kompetisi tersebut, selain jumlah klub yang membengkak yang membuat anggaran untuk klub menjadi meningkat, keputusan PSSI yang mempromosi klub-klub yang berbau LPI (Persiraja {merger dengan Aceh United}, PSMS {merger dengan Medan Chief}, Persibo, Persema Malang, Persiba Bantul dan Persebaya Surabaya) membuat klub-klub tradisional di liga Indonesia berang.  Persiba, Persipura, Persidafon, Persiwa, Persela, PSPS, Pelita Jaya, Semen Padang, Deltras, Mitra Kukar, Sriwijaya, Arema dan Persisam, Persib adalah klub -klub yang mengancam akan menggelar liga tandingan dengan dibawah bendera PT.Liga Indonesia bukan PT. Liga Prima Sportindo.

Masalah berlanjut dengan hak siar, konon PSSI akan memberikan hak siar Liga Indonesia kepada MNC, padahal jelas-jelas kontrak hak siar liga Indonesia masih dimiliki ANTV selama 6 tahun ke depan walaupun dengan opsi review setiap tahunnya oleh PSSI. PSSI kabarnya tergoda oleh tawaran besar dari MNC akan Liga Indonesia, yang kini menjadi liga yang di nanti oleh masyarakat pecinta sepakbola Indonesia, karena sudah dilirik oleh media luar dan begitu terasa emosionalnya tahun ini bagi sepakbola Indonesia.

Epilog
PSSI seharusnya mengerti kenapa PSSI yang dahulu dihujat dan dicaci, PSSI yang dahulu cendrung semena-mena dan mengabaikan statuta yang sudah dibuat. Masyarakat jadi geram dan berang, akhirnya PSSI yang dahulu jatuh dengan tidak menyenangkan. Mungkin sebaiknya menjadi peringatan pada PSSI ketika The Jackmania sudah memboikot TimNas dan Liga Prima Indonesia karena PSSI yang cendrung mengabaikan aspirasi suporter dan masyarkat pecinta Persija Jakarta

Pastikan saja ketika Liga Prima Indonesia tetap digelar tanpa ada solusi akan beberapa hal maka tak akan ada aubade dari ribuan orang yang mengenakan seragam kebanggaan klub-klub seperti Persiba, Persipura, Persidafon, Persiwa, Persela, PSPS, Pelita Jaya, Semen Padang, Deltras, Mitra Kukar, Sriwijaya, Arema dan Persisam, Persib dan Persija untuk memberikan dukungan, sehingga liga akan sepi dan takkan berarti apa-apa, PSSI mau?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar