Persib: PSSI Tak Dengarkan Aspirasi Klub


Persib Bandung merasa keberatan dengan format kompetisi musim depan, yang terdiri dari 24 klub dalam satu wilayah. Beban finansial menjadi alasan utama.
Selain merugikan tim secara finansial, manajer Maung Bandung, Umuh Muchtar, menilai keputusan tersebut juga akan merugikan pemain.
Seperti diungkapkan Widjayanto, CEO PT. Liga Prima Indonesia, badan hukum yang akan mengelola kompetisi profesional PSSI, kompetisi akan digulirkan sejak 15 Oktober 2011 dan berakhir sekitar bulan November tahun 2012.
Umuh menyayangkan sikap PSSI yang tidak mempertimbangkan biaya yang harus dikeluarkan setiap klub untuk mengarungi kompetisi satu tahun lebih itu.
Untuk 18 klub saja, jelas Umuh, Maung Bandung harus mengeluarkan dana puluhan miliar. Jadi bisa dihitung berapa miliar yang akan dikeluarkan klub dengan peserta kompetisi yang mencapai 24 klub.
"Dengan peserta 24 tim, tidak mungkin kompetisi digelar satu tahun pasti lebih. Kalau sudah seperti itu pasti berdampak pada pembengkakan biaya yang harus dikeluarkan klub, dan yang keberatan saya yakin bukan hanya Persib," kata Umuh kepada INILAH.COM, Minggu (2/10/2011).
PSSI pun tidak memperhitungkan tenaga dan risiko yang akan menimpa para pemain. Sebab, kompetisi dengan durasi sangat panjang itu akan membuat pemain sangat kelelahan, karena harus menjalani banyak pertandingan. Walhasil ancaman cedera bakal menghantui seluruh pemain.
Berdasarkan perhitungan kasar saja, setiap klub akan memainkan 46 laga dalam satu musim. Dalam satu tahun ada 48 pekan di dalamnya. Namun, itu belum dipotong dengan libur karena agenda Timnas, SEA Games, Pemilu atau Pilkada, bulan Puasa, dan beberapa agenda nasional lainnya.
Kompetisi bisa saja berakhir pada 2012, dengan catatan setiap klub akan bermain dua atau tiga kali dalam sepekan. Selain itu, luasnya wilayah Indonesia membuat pemain akan menghabiskan banyak waktu di perjalanan sehingga dapat dibayangkan kelelahan yang akan dialami pemain.
Menurut Umuh, PSSI sudah bertindak sendiri tanpa mau mendengar masukan atau kesanggupan klub-klub.
"PSSI harusnya memikirkan kondisi pemain juga. Bayangkan saja, dengan 24 tim, kita akan main berapa kali? risiko pemain cedera akan sangat tinggi karena mereka kelalahan. Kenapa PSSI tidak kompromi dengan klub-klub. Kok PSSI seenaknya saja seperti punya sendiri. Seharusnya tanya dulu klub yang lain sebelum menentukan keputusan," Geram manajer berusia 63 tahun itu.
Sebelumnya, manajer Pelita Jaya Karawang Lalu Mara Satriawangsa menyebut kompetisi yang akan segera bergulir ini sebagai kompetisi rodi, karena pemain akan dipaksa bekerja terlalu keras.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar