Kiper veteran Hendro Kartiko kembali dipanggil memperkuat timnas Indonesia jelang laga lawan Qatar, 11 November 2011. Bagi kiper berusia 38 tahun tersebut, ini adalah momen terakhirnya mengenakan kostum Merah Putih.
"Mungkin kembalinya saya ke timnas ini untuk yang terakhir kalinya. Ini sudah saya pertimbangkan," kata Hendro kepada VIVAnewsusai mengikuti latihan timnas senior di Stadion Manahan, Solo, Selasa, 1 November 2011.
Hendro mengaku tak mudah baginya memenuhi panggilan pelatih Wim Rijsbergen. Namun setelah berkonsultasi dengan berbagai pihak termasuk keluarga dan teman, Hendro pun membulatkan tekadnya untuk memenuhi panggilan tersebut.
"Aku perlu waktu tiga hari saat itu, untuk menentukan ya atau tidaknya untuk kembali ke timnas," kata Hendro. "Karena banyak yang setuju, maka saya memutuskan berangkat untuk bergabung dengan timnas," beber Hendro yang terakhir kali membela timnas pada laga Piala AFF tahun 2006 lalu.
Hendro lahir di Banyuwangi, 24 April 1973. Karir sepak bolanya diawali dari klub Persid Jember (1994-1995). Hendro juga sempat memperkuat klub besar seperti Persebaya Surabaya, PSM Makassar, Persija Jakarta, dan Arema Malang.
Saat ini Hendro tercatat sebagai kiper Mitra Kukar. Tim ini baru saja promosi ke Liga Super Indonesia (ISL).
Di timnas, Hendro mengawali kiprahnya saat membela Indonesia Kuwait di Piala Asia 1996. Pada Piala Asia 2000, Hendro tampil gemilang. Berbagai penyelamatan yang dilakukannya membuatnya dijuluki Fabian Barthez Asia.
Pada Piala Asia 2004, Hendro sempat dinobatkan sebagai man of the match saat Indonesia mengalahkan Qatar 2-1. Sampai saat ini Hendro sudah mengantongi 58 caps. "Setiap pemain bola pasti bangga dipanggil timnas karena setiap pemain bola ya tujuannya adalah ikut tim nasional," pungkas Hendro.
"Mungkin kembalinya saya ke timnas ini untuk yang terakhir kalinya. Ini sudah saya pertimbangkan," kata Hendro kepada VIVAnewsusai mengikuti latihan timnas senior di Stadion Manahan, Solo, Selasa, 1 November 2011.
Hendro mengaku tak mudah baginya memenuhi panggilan pelatih Wim Rijsbergen. Namun setelah berkonsultasi dengan berbagai pihak termasuk keluarga dan teman, Hendro pun membulatkan tekadnya untuk memenuhi panggilan tersebut.
"Aku perlu waktu tiga hari saat itu, untuk menentukan ya atau tidaknya untuk kembali ke timnas," kata Hendro. "Karena banyak yang setuju, maka saya memutuskan berangkat untuk bergabung dengan timnas," beber Hendro yang terakhir kali membela timnas pada laga Piala AFF tahun 2006 lalu.
Hendro lahir di Banyuwangi, 24 April 1973. Karir sepak bolanya diawali dari klub Persid Jember (1994-1995). Hendro juga sempat memperkuat klub besar seperti Persebaya Surabaya, PSM Makassar, Persija Jakarta, dan Arema Malang.
Saat ini Hendro tercatat sebagai kiper Mitra Kukar. Tim ini baru saja promosi ke Liga Super Indonesia (ISL).
Di timnas, Hendro mengawali kiprahnya saat membela Indonesia Kuwait di Piala Asia 1996. Pada Piala Asia 2000, Hendro tampil gemilang. Berbagai penyelamatan yang dilakukannya membuatnya dijuluki Fabian Barthez Asia.
Pada Piala Asia 2004, Hendro sempat dinobatkan sebagai man of the match saat Indonesia mengalahkan Qatar 2-1. Sampai saat ini Hendro sudah mengantongi 58 caps. "Setiap pemain bola pasti bangga dipanggil timnas karena setiap pemain bola ya tujuannya adalah ikut tim nasional," pungkas Hendro.
Sebanyak 26 pemain timnas sedang menjalani pemusatan latihan di Solo, Jawa Tengah. Ini merupakan bagian persiapan sebelum Indonesia bertandang ke Qatar dalam lanjutan penyisihan Grup E Pra Piala Dunia (PPD) 2014. Lewat TC ini, Wim ingin mencari pemain-pemain terbaik yang akan memperkuat tim Merah Putih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar