Saat awal kedatangannya ke Indonesia, Irfan Bachdim selalu dielu-elukan oleh masyarakat Indonesia baik penggemar sepakbola nasional maupun masyarakat biasa. Selain karena sebagai pemain naturalisasi pertama di skuad merah-putih, wajah rupawan yang dimilikinya menjadi salah satu daya tarik pemain yang pernah menimba ilmu di Ajax Amsterdam ini.
Dianggap sebagai pemain dengan kemampuan olah bola yang lebih baik dibandingkan talenta-talenta lokal yang beredar di Nusantara, Irfan langsung mendapatkan kepercayaan untuk langsung mengenakan seragam merah-putih saat membela skuad Garuda di ajang AFF Cup. Debut pemain kelahiran 11 Agustus 1988 ini berbuah manis dikala ia mencetak satu gol yang membawa Indonesia mengalahkan skuad Harimau Malaya dengan skor telak ; 5-1 !
Dianggap sebagai pemain dengan kemampuan olah bola yang lebih baik dibandingkan talenta-talenta lokal yang beredar di Nusantara, Irfan langsung mendapatkan kepercayaan untuk langsung mengenakan seragam merah-putih saat membela skuad Garuda di ajang AFF Cup. Debut pemain kelahiran 11 Agustus 1988 ini berbuah manis dikala ia mencetak satu gol yang membawa Indonesia mengalahkan skuad Harimau Malaya dengan skor telak ; 5-1 !
Setelah penampilannya di ajang AFF, wajah Irfan mulai ramai menghiasi layar kaca nasional, mulai dari membintangi iklan Pocari Sweat hingga acara-acara gosip di beberapa televisi nasional mulai ‘berpindah haluan’ menyiarkan tentang gosip dari lapangan hijau yang sebelumnya tidak terlalu diekspos. Tidak tanggung-tanggung, malah ada beberapa oknum yang ingin membuat agama Irfan Bachdim yang berdasarkan karena kemampuan olah bola dan wajah tampannya. Selain itu kisah asramanya dengan artis pendatang baru ; Jennifer Kurniawan, semakin memantapkan status Bachdim sebagai David Beckham dari Indonesia.
Namun kisah manis Irfan Bachdim di timnas Indonesia langsung meredup setelah gelaran AFF usai. Sebenarnya prediksi akan meredupnya karir pemain keturunan Belanda ini sudah terbaca semenjak gelaran AFF, dimana setelah menggilas Malaysia pada pertandingan pertama, sangat jarang terlihat pemain berwajah Indo ini beraksi lagi di lapangan. Setelah gelaran AFF usai, Bachdim memilih untuk membela Persema Malang. Ironis, Persema ternyata berlaga di di ISL, kompetisi yang dibuat Arifin Panigoro sebagai tandingan IPL, dampaknya ialah semakin menipisnya kesempatan Irfan untuk membela skuad Garuda karena peraturan PSSI yang menyatakan pemain yang berlaga di ISL tidak dapat membela tim nasional karena tidak diakui PSSI.
Selain karena faktor kisruhnya di kepemimpinan PSSI, masalah juga muncul dari diri Bachdim sendiri. Yaitu ketika ia ikut serta dalam pembuatan film layar lebarTendangan Dari Langit, Bachdim memang sukses menjadi pemain sepakbola yang bermain dalam film layar lebar, namun ia ternyata kurang cakap dalam mengatur waktunya sehingga beberapa kali ia mangkir latihan Persema. Akibat tindakannya yang mangkir latihan manajemen Persema saat itu memberika sanksi larangan tampil membela Persema selama tiga bulan, hal ini semakin menghilangkan eksistensi Irfan Bachdim di dunia sepakbola nasional.
Sekarang karir Irfan di Indonesia terkesan lebih matang sebagai artis, hal ini diperlihatkan dengan semakin seringnya wajahnya muncul di televisi nasional, bukan sebagai pemain sepakbola namun sebagai bintang iklan. Memang wajar jika ada pemain terkenal yang menjadi bintang iklan, Bambang Pamungkas juga akhir-akhir ini menjadi bintang iklan namun tingkat keeksisan Bambang di televisi tidaklah sebesar di lapangan hijau, sedangkan Bachdim ? Well, kalau mau jujur Bachdim sekarang jauh lebih sering muncul sebagai artis dibanding pemain sepakbola. Belum lagi penggemar sepakbola sekarang lebih menyukai pemain-pemain timnas U-23 yang kemarin tampil mengesankan di ajang SEA GAMES.
Memang tidak salah bila Bachdim mendadak menjadi bintang iklan atau film karena memang wajahnya mendukung. Namun bila ia lebih fokus dalam dunia entertaintment dibanding sepakbola, hal itu akan sangat bertolak belakang dengan tujuan awalnya datang ke Indonesia, menjadi pemain timnas Indonesia. Jika terus seperti ini, tidak berlebihan jika menyebutkan impian Irfan Bachdim untuk mengenakan seragam timnas dari hari ke hari semakin menipis.
Memang tidak salah bila Bachdim mendadak menjadi bintang iklan atau film karena memang wajahnya mendukung. Namun bila ia lebih fokus dalam dunia entertaintment dibanding sepakbola, hal itu akan sangat bertolak belakang dengan tujuan awalnya datang ke Indonesia, menjadi pemain timnas Indonesia. Jika terus seperti ini, tidak berlebihan jika menyebutkan impian Irfan Bachdim untuk mengenakan seragam timnas dari hari ke hari semakin menipis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar