Kinerja wasit dalam kepemimpinan pertandingan Indonesia Super League (ISL) dan stadion menjadi sorotan utama dalam evaluasi putaran pertama ISL dan Divisi Utama 2011/2012 yang berlangsung di Hotel Parklane, Kuningan, Jakarta, Selasa (31/1).
Pasalnya berdasarkan laporan pertandingan dan statistik putaran pertama ISL yang dipaparkan oleh PT Liga Indonesia (Liga), ternyata ditemukan indikator "fairplay" dalam pertandingan khususnya untuk laga tandang, memiliki persentase kemenangan sebesar 57 persen, sedangkan kemenangan tandang 20 persen, dan hasil seri berjumlah 23 persen.
Hal ini, menurut CEO Liga Djoko Driyono akan menjadi kekhawatiran jika kemenangan laga kandang sudah mencapai persentase 70 persen. "Berbahaya kalau sudah bergerak mencapai 70 persen. Ini artinya indikasi kemenangan home cukup tinggi hingga membuat "fairness" diragukan," kata Djoko saat jumpa pers Selasa malam.
Hal itu yang membuat Liga melakukan evaluasi kinerja wasit dari 74 laga yang telah terlaksana dari 79 pertandingan di putaran pertama. Ada tiga evaluator yang ditunjuk oleh Liga untuk menilai kinerja wasit ISL yakni Purwanto, Jaka Mulyono, dan Jimmy Napitupulu. Dari hasil laporan evaluator, maka ada 10 wasit dan 12 asisten wasit yang dievaluasi. Dari 22 perangkat pertandingan itu, lima wasit dan tiga asisten wasit telah diistirahatkan.
"Ada empat pertandingan yang memang dievaluasi serius untuk kepemimpinan wasit. Delapan perangkat pertandingan ini dikenakan sanksi paling banyak dikeluhkan klub karena banyak melakukan kesalahan teknis ketiga memimpin pertandingan. Mereka diistirahatkan karena dianggap gagal memimpin pertandingan yang disebabkan technical error," ujarnya.
Menurut Djoko, ke-8 perangkat pertandingan tersebut memiliki tingkat teknikal eror yang beragam, mulai dari yang sedang, menengah, hingga berat. "Maka sanksinya ada yang di suspen antara 2-4 minggu, tapi juga ada yang di suspen turun degradasi ke Divisi Utama," imbuhnya.
Empat pertandingan yang menjadi perhatian khusus adalah laga Persiwa Wamena-Persiba Balikpapan pada 5 Desember lalu, kemudian laga Sriwijaya FC-Persija Jakarta (18/12), laga Persiba Balikpapan-Persisam Samarinda (12/1), dan Arema Indonesia-PSMS Medan (22/1).
Sementara itu, masalah stadion yang belum memenuhi kualifikasi untuk menggelar pertandingan kompetisi profesional lantaran tidak memiliki fasilitas penerangan pun menjadi sorotan dalam evaluasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar