Pesepak bola Indonesia yang bermain di ISL (Indonesia Super League) berpeluang memperkuat timnas. Peluang itu mengacu pada sikap Federasi Sepak Bola Asia (AFC) terhadap pesepak bola Malaysia Mohd. Safee Sali, yang bermain di ISL. Meski dianggap sebagai liga ilegal oleh PSSI, Safee dinyatakan tetap bisa membela negaranya.
Sekjen AFC Alex Soosay menegaskan bahwa Safee bisa memperkuat tim Harimau Malaya -julukan Malaysia- sampai nasib PSSI ditentukan pada 22 Maret. FIFA dan AFC telah memberikan waktu sampai 22 Maret bagi PSSI untuk menyelesaikan masalah mereka yang terkait dengan ISL. "Saya yakin, kongres PSSI yang dilaksanakan pada 18 Maret bisa menyelesaikan permasalahan itu," katanya sebagaimana dilansir aseanfootball.org.
Pernyataan itu dikeluarkan AFC karena sebelumnya ada polemik terkait dengan nasib Safee. Tenaganya dibutuhkan saat Malaysia melakoni laga uji coba melawan Arab Saudi pada 24 Februari dan Filipina pada 29 Februari.
Pernyataan Soosay tadi sekaligus mementahkan surat PSSI kepada Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) yang meminta Safee tidak dimasukkan dalam tim nasional. Alasannya, dia bermain di liga yang tidak diakui FIFA.
AFC juga menyanggah statemen Ketua Umum PSSI Djohar Arifin yang diungkapkan pada rapat kerja di Puncak pada Jumat lalu (3/2). Saat itu Djohar menegaskan bahwa dirinya sengaja tidak melaporkan nama-nama pemain asing di ISL ke FIFA agar mereka tidak disanksi. "Saya ingin menyatakan bahwa AFC tidak pernah meminta daftar pemain yang bermain di ISL. Laporan itu tidak benar," tuturnya.
Dengan munculnya pernyataan tersebut, bisa disimpulkan bahwa pemain Indonesia yang merumput di ISL juga tetap memiliki kesempatan untuk membela timnas. Pencekalan yang dilakukan PSSI secara otomatis pun tidak bisa dibenarkan.
Djohar tidak berkomentar terkait dengan sikap AFC tersebut. Lelaki bergelar profesor itu menegaskan, dirinya belum menerima pemberitahuan resmi dari AFC mengenai pernyataan tersebut. "Coba tanyakan kepada Sekjen (PSSI, Tri Goestoro) tentang pemberitahuan itu. Saya belum bisa berkomentar," ungkapnya.
Koordinator timnas Bob Hippy tidak mau mengubah keputusannya. Bagi dia, surat dari FIFA pada pertengahan Desember 2011 yang menjelaskan bahwa pemain ISL dilarang memperkuat timnas tetap menjadi acuannya.
"Kan sudah jelas. Pemain breakaway league tidak bisa memperkuat timnas. Karena itu, uji coba dengan PSV (Eindhoven) gagal karena takut disanksi FIFA. Pemain yang ada di timnas saat ini hanya berasal dari IPL," tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar