Asisten manajer Sociedad AnĂ³nima Deportiva (SAD) Indonesia-Uruguay Yeyen Tumena mengatakan, setiap tahunnya anak-anak berbakat di Indonesia rutin berkesempatan untuk dikirim mengikuti SAD Indonesia-Uruguay.
"Ada 40 anak Indonesia yang kami kirim ke Uruguay. Ke empat puluh anak tersebut diikutsertakan dalam Liga Uruguay U 16 (Quinta) dan Liga Uruguay U 19 (Quarta)," ujarnya saat ditemui di Lapangan ABC Senayan, Senin (30/4/2012).
Pemain yang mempunyai potensi dari Tim SAD Indonesia-Uruguay dititipkan untuk bermain di beberapa liga dunia diantaranya di Chile 2 orang, FC Vise 4 orang, Penarol 3 dan sisanya bermain di Liga Indonesia seperti Persis Solo 6 orang, Arema Indonesia 1 dan Persita Tangerang 1 orang.
"Pemain yang bermain di Indonesia, bukan tidak bisa bermain di liga luar. Semua tergantung kesempatan, mungkin saja mereka 4 tahun yang akan datang bisa bermain di luar negeri asalkan tetap meningkatkan kemampuan sebagai atlet," katanya.
Dalam melakukan pemantauan, Yeyen juga mengajak Pelatih SAD Indonesia-Uruguay Cesar Payovic, Asisten Pelatih Jorge Anania dan Pelatih Fisik Wilson Espina.
"Ketiga saya bawa ke 14 kota untuk melakukan pencarian bakat. Pencarian di lakukan pada libur kompetisi Liga Uruguay, yaitu di bulan Maret-November,"tuturnya.
Ada dua cara yang dilakukan Tim SAD Indonesia-Uruguay melakukan pemantauan pemain berbakat. "Pertama melihat pemain yang bermain
di suatu kompetisi dan
cara kedua menyelenggarkan kompetisi untuk menyaring pemain berbakat. Hal ini dilakukan karena tim beranggapan melihat pemain berbakat hanya bisa melalui pertandingan," tambahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar