Presiden AFC, Zhang Jilong, menyambut baik kabar tercapainya kesepahaman antara dua pihak yang bertikai di sepak bola nasional.
Konflik sepak bola nasional bermula dari kebijakan dihentikannya ISL dan digantikan Liga Primer Indonesia (IPL). Liga baru ternyata tidak diterima dengan baik oleh para anggota PSSI, yang kemudian terus menggulirkan sendiri ISL.
Konflik terus berkembang dengan lahirnya KPSI, yang kemudian menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI dengan klaim dukungan lebih dari 3/4 anggota PSSI. KLB kemudian menunjuk La Nyalla Mattalitti sebagai ketua umum versi mereka, sementara PSSI versi Djohar terus berjalan.
AFC kemudian turun tangan menjadi penengah dengan membentuk Task Force. Lewat pertemuan yang panjang selama dua hari terakhir, kedua pihak akhirnya menandatangani MoU.
Kabar ini juga mendapat sambutan baik dari Presiden AFC, Zhang Jilong. Ia berharap semua stakeholder sepak bola Indonesia menjadikan ini sebagai momentum untuk mengembangkan sepak bola Indonesia.
“Saya senang mengetahui bahwa semua pihak di Indonesia sudah mencapai kesepahaman dan ini akan menguntungkan semua pihak yang terkait,” ujar Jilong, seperti dilansir situs resmi AFC.
“Sepak bola Indonesia punya potensi luar biasa. Kami (AFC) siap sedia membantu setiap Asosiasi Anggota kami untuk meningkatkan kualitasnya,” tutupnya.
Poin terpenting dalam MoU tersebut, kedua kubu akan membentuk Komite Bersama PSSI untuk merancang kompetisi kasta tertinggi yang baru dan memeriksa kembali statuta dan peraturan-peraturan PSSI, di bawah persetujuan Task Force AFC.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar