Demikian dikatakan Djohar menyikapi tuntutan para pemain yang tergabung dalam Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) mengenai penghapusan dualisme liga tersebut.
Menurut Djohar, pihaknya akan mendorong dua kompetisi tersebut selesai sesuai jadwal. Jika telah selesai, maka akan dipilih siapa operator yang akan menggelar kompetisi selanjutnya. Sepeti diketahui, saat ini IPL dikelola oleh PT Liga Prima Sportindo, sementara ISL dikelola PT Liga Indonesia.
Namun, jika dua operator tersebut kembali berseteru, maka tak segan-segan Djohar akan mendatangkan operator asing yang dinilai akan lebih netral dan memilih klub apa saja yang layak ikut kompetisi dari IPL dan ISL.
"Setelah musim ini selesai kita duduk bersama berapa klub ISL dan berapa klub IPL, siapa operatornya. Kalau tidak ada yang netral bisa kita cari operator (asing). Apakah dari Malaysia atau dari Eropa yang netral," ujar Djohar saat ditemui di kantornya, Kamis (31/5/2012).
Sebelumnya, para pemain IPL dan ISL yang tergabung dalam Asosiasi Pesepak bola Profesional Indonesia (APPI) menuntut agar dualisme kompetisi tidak terjadi lagi.
"APPI mengharapkan dan mendukung adannya satu liga dalam satu kepengurusan federasi di Indonesia yang diakui secara sah di bawah naungan FIFA untuk mengelola persepakbolaan Indonesia secara profesional," ujar Presiden APPI Ponaryo Astaman dalam pernyataan sikapnya usai pertemuan di Hotel Altlet Century, Senin (28/5/2012) lalu.
Meski menginginkan adanya keputusan tegas dari FIFA terkait konflik kepengurusan PSSI, APPI tidak ingin federasi sepak bola dunia itu menjatuhkan sanksi. APPI hanya ingin, keputusan FIFA memihak kepada kesejahteraan pemain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar