Sejumlah Klub Bakal Layangkan Gugatan ke PSSI

Persis Solo siap mendukung penuh terhadap klub-klub yang berencana membuat surat gugatan terhadap Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), karena merasa dirugikan. "Persis Solo yang masuk di Divisi Utama Indonesia, hanya sebatas mendukung terhadap klub yang merasa dirugikan atas keputusan PSSI dan melakukan gugatan," kata Ketua Umum Persis Solo, FX. Hadi Rudyatmo, di Solo, Jumat (30/9/2011). 

Menurut Rudyatmo, munculnya isu rencana klub-klub yang akan menyampaikan gugatan tersebut, karena pihak PSSI tidak konsisten terhadap perubahan regulasi kompetisi. Bahkan, PSSI mengampuni Persibo Bojonegoro dan Persema FC dengan memasukkan kedua tim itu, ke kompetisi level I Liga Indonesia. 

Padahal, kata Rudyatmo, kedua tim tersebut bukan lagi anggota PSSI, karena membelot ke Liga Primer Indonesia (LPI) pada musim kompetisi lalu. Menurut dia, ketidakkonsistenan PSSI dalam mengambil keputusan tersebut menunjukkan bahwa kepengurusan organisasi itu hanya mengedepankan kelompok, bukan kepentingan bangsa. 

Pihaknya menilai, penentuan tim yang masuk kompetisi profesional atau level I, banyak yang melanggar statuta Konfederasi Sepak bola Asia (AFC). "Mereka cenderung mementingkan kelompok tertentu," katanya. 

Meskipun Persis merasa kecewa tidak lolos ke level I Liga Indonesia, pihaknya belum mempunyai rencana untuk menggugat PSSI. Menurut mantan anggota Komite Normalisasi (KN) PSSI, pihaknya siap memberikan dukungan penuh, jika ada klub yang meminta. 

Rudyatmo berpesan kepada para penggugat, antara lain La Nyalla Mattalitti (komite hukum PSSI), Usman Fakaubun, dan Togar Manahan Nero, untuk bersabar dan tidak gegabah. Karena, kata dia, gugatan tersebut harus sesuai prosedur dan menunggu surat keterangan (SK) resmi yang dikeluarkan oleh PSSI. "Jika PSSI sudah menurunkan SK, kita baru melangkah sesuai aturan," kata Rudyatmo. 

Persis Solo sebelumnya juga berencana menggugat PSSI, karena dianggap pilih kasih dan tidak profesional dalam menentukan klub mana yang boleh mengikuti kompetisi Liga Profesional level I. Menurut Rudyatmo, PSSI telah bertindak ilegal dengan menunjuk Persema Malang dan Persibo Bojonegoro untuk ikut dalam kompetisi level I. 

Padahal kedua tim tersebut terkena sanksi tidak bisa ikut kompetisi PSSI berdasarkan rapat Komite Eksekutif PSSI di bawah kepemimpinan Nurdin Halid.


www.berita8.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar