Fisik Pemain Jadi Pekerjaan Rumah Utama

Tim nasional (timnas) Indonesia kembali menelan kekalahan setelah ditundukkan Qatar 2-3 pada laga kualifikasi Piala Dunia 2014 Grup E Zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK),Jakarta,tadi malam. 


Karakter permainan sudah terlihat, hanya saja fisik pemain tidak menunjang. ”Secara fisik, mereka belum 100% fit,”ujar pelatih timnas Wim Rijsbergen seusai laga.Wim juga menyayangkan lemahnya lini belakang timnas hingga mudah kebobolan (tiga gol).”Saya melihat kami sudah memiliki karakter dalam pertandingan kali ini.

Awalnya kami berharap bisa meraih kemenangan, tapi ternyata kami terlalu mudah kebobolan. Kami memiliki persoalan di pertahanan dan kami tidak bisa mengubahnya dalam waktu singkat. Itu bisa Anda lihat saat Qatar menciptakan gol ketiga,”ungkap Wim. Lemahnya kondisi fisik pemain juga diakui pemain timnas Bambang Pamungkas. Senada dengan apa yang disampaikan Wim, kapten timnas Indonesia tersebut menyatakan kondisi fisik pemain sangat berpengaruh.

Bepe pun sependapat bahwa masalah itu terjadi karena pemain terlalu lama mengalami jeda kompetisi. ”Masalah yang kami alami memang lebih besar ke arah kompetisi yang belum juga bergulir. Dengan masalah tersebut, kami tidak bisa mendapatkan kondisi 100% fit.Tapi saya bangga dengan temanteman yang telah memperlihatkan permainan yang bagus. Ini hasil terbaik yang bisa kami lakukan walau ada kekecewaan,” ungkap Bepe. Kekalahan tersebut membuat peluang Bambang Pamungkas dkk semakin berat untuk bersaing di Grup E.

Mengalami kekalahan ketiga kalinya secara beruntun membuat posisi timnas Garuda tidak beranjak dari dasar klasemen. Walau masih menyisakan tiga laga sisa, yaitu bertandang ke markas Qatar,menjamu Iran, dan tandang kontra Bahrain,peluang timnas untuk melaju ke putaran keempat terbilang sulit. Timnas harus menang di semua laga sisa jika ingin lolos.

Pada laga yang disaksikan sekitar 30.000 penonton, lemahnya lini pertahanan timnas Garuda terlihat dari gol mudah yang dicetak pemain Qatar melalui Abdul Aziz al-Sulaiti pada menit ke-14, Khalfan Ibrahim pada menit ke-32,dan Muhammed Razarak pada menit ke-58. Beruntung, timnas mampu membalas dengan dua gol yang dicetak Cristian Gonzales pada menit ke 26 dan 36. ”Jika melihat pertahanan seperti itu, tentu akan sulit untuk memenangi pertandingan.

Kami sangat mudah kebobolan, padahal kami sudah mampu mengejar gol-gol lawan sampai dua kali,” papar Wim. Menurut dia, permainan skuad asuhannya saat ini jauh lebih baik dibandingkan saat ditundukkan Bahrain 2-0, 6 September lalu.Wim berjanji akan membuat timnya lebih kuat lagi pada partai-partai selanjutnya. ”Masih banyak pekerjaan rumah untuk ke depan walau saya nilai secara keseluruhan tim sudah bermain bagus saat ini dan hanya ada beberapa hal yang harus dibenahi.

Terutama sebagaimana saat kami menjalani beberapa laga sebelumnya. Saya melihat, hampir semua pemain punya masalah yang sama. Persoalan transisi dan masih terlalu sering kehilangan bola,”papar Wim. Dia berharap timnas bisa meraih poin maksimal dari sembilan poin tersisa dari tiga laga. Dia menegaskan, timnas masih punya peluang meski sangat tipis.

”Kami belum keluar dari persaingan walau memang kondisi ini membuat tim kami menjadi sulit. Kami berharap semua pihak bisa memahami tim kami,”ujar Wim. Gelandang timnas Garuda Firman Utina menambahkan, dirinya dan seluruh rekan satu tim selalu bersikap optimistis menjalani semua laga tersisa. ”Kekalahan ini harus membuat kami kembali membangkitkan kepercayaan diri.Kami semua sudah berusaha, memberikan yang terbaik dengan bekerja keras, cuma pada akhirnya seperti itu,” tutur Firman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar