Pakistan Batal, Ganti Lokal

Satu agenda ujicoba Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-23 melawan tim dari luar negeri dipastikan batal. Rencananya, pada Minggu (23/10) lusa, tim yang dipersiapkan untuk SEA Games XXVI/2011, November mendatang, akan meladeni Timnas Pakistan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta.

”Satu agenda ujicoba lawan tim luar negeri batal. Ini dikarenakan belum ada konfirmasi dari Pakistan,” kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Tri Goestoro, di kantor pusat PSSI, Selasa (18/10).
PSSI mengagendakan dua kali ujicoba dengan tim dari luar negeri. Selain Timnas Pakistan, PSSI juga menjajaki Timnas Timor Leste. Hanya saja, kepastian  melawan negara yang pernah menjadi bagian dari Indonesia itu juga belum ada kejelasan.

Induk sepakbola Tanah Air itu berencana mencarikan tim lokal untuk lawan tanding Andik Vermansyah dkk. ”Untuk uji coba dengan tim lokal, masih menunggu hasil drawing,” ujar mantan Sekjen PSSI periode 1999-2003 saat kepemimpinan Agum Gumelar ini.

Sementara itu, ada hal yang menarik jelang latihan Timnas U-23 di SUGBK, kemarin sore. Striker Irfan Bachdim tiba-tiba muncul bertepatan dengan kedatangan Timnas U-23 di stadion tersebut.
Irfan mendatangi latihan setelah menemui Komisi Disiplin (Komdis) PSSI untuk diminta keterangan soal alasannya mangkir dari latihan Timnas U-23 beberapa waktu lalu.

Pelatih Timnas U-23 Rahmad Darmawan (RD) mengatakan, penyerang klub Persema Malang itu sengaja datang untuk meminta maaf kepada RD dan rekan-rekannya soal situasi yang tidak mengenakkan saat ini. Sebelumnya, RD mengaku telah berbicara berdua dengan Irfan.

”Sebagai individu, saya menerima permintaan maaf darinya. Bagaimana pun, dia pemain untuk masa depan sepakbola Indonesia. Namun, sebagai pelatih Timnas, saya tidak bisa melupakan tanggungjawab untuk mempertahankan keutuhan tim,” ujar Rahmad seusai latihan.

Nama Irfan sendiri sudah tidak ada dalam daftar pemain yang akan membela Indonesia di ajang SEA Games. Irfan tiba di kantor PSSI sekitar pukul 13:00 WIB. Mengenakan kemeja berwarna hitam dan celana hitam.
Terkait drawing, mantan pelatih Sriwijaya FC dan Persipura Jayapura ini berharap Indonesia berada dalam grup ideal. ”Siapa pun lawannya tidak masalah, yang terpenting kita bisa lolos fase grup,” ujarnya.

Terpisah, Wakil Ketua Komdis Catur Agus Saptono menjelaskan bahwa pemanggilan Irfan adalah awal dari rangkaian investigasi. Catur mengatakan, Irfan melanggar salah satu kode disipliner, yaitu menolak panggilan Timnas. Hukumannya bisa mencapai sanksi enam bulan dan denda Rp 100 juta. Keputusan akan ditetapkan ketua Komdis, Bernhard Limbong.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar