Persema Ditukangi Arsitek Makedonia

Persema Malang yang bakal berkompetisi di level 1 atau Liga Super Indonesia (LSI) 2011-2012 diarsiteki pelatih asal Makedonia Slave Radovski. 

CEO Persema Didied Poernawan Affandi, Kamis (6/10), mengaku mantan asisten pelatih Cendrawasih Papua itu sudah berada di Malang dan sudah memimpin latihan di Lapangan Tunjungsekar, Lowokwaru, Kota Malang. 

"Untuk menukangi Persema, Slave membawa seorang asisten pelatih sendiri meski tidak permanen. Mungkin hanya dua bulan saja untuk membantu beradaptasi dengan iklim yang baru," ujarnya. 

Sebelumnya, manajemen Persema juga sudah menghubungi Subangkit (mantan pelatih Persela) untuk menjadi arsitek tim berjuluk "Laskar Ken Arok" itu musim depan, namun kebijakan pemilihan pelatih langsung ditangani konsorsium LPI sebagai penyandang dana Persema. 

Padahal, Subangkit sudah menyatakan kesediaannya dan telah melakukan negosiasi kontrak. Namun, kebijakan konsorsium hanya akan menggunakan pelatih asing eks klub-klub yang berkompetisi di LPI pada musim lalu (2010-2011). 

Lebih lanjut Didied mengatakan, selain kedatangan pelatih baru, Persema juga akan kedatangan beberapa pemain asing dan lokal untuk mengikuti seleksi di bawah kepemimpinan pelatih baru (Slave Radovski). 

Hanya saja, nama-nama pemain yang mengikuti seleksi di Persema untuk menambah kekuatan tim di musim kompetisi 2011-2012 itu masih disimpan rapat-rapat oleh manajemen. 

Saat ini Persema telah mengikat kontrak dengan 14 orang pemain, baik pemain lama maupun baru. Namun, dari 14 nama pemain itu, empat orang pemain lama, yakni Kim Jeffry Kurniawan, Irfan Bachdim, Seme Pierre Patrick, dan Guy Betrand Ngon Mamoun tidak muncul. 

Kabarnya keempat pemain tersebut baru akan menandatangani kontrak di hadapan para petinggi konsorsium LPI secara langsung. "Untuk mengarungi kompetisi musim depan kami membutuhkan pemain sekitar 24-25 orang," kata Didied. 

Sebelum bergabung dengan LPI, pendanaan Persema masih dipasok dari APBD Kota Malang yang rata-rata mencapai Rp18 miliar-Rp20 miliar per tahun. Namun, setelah bergabung dengan kompetisi LPI, dana itu dihapus dan pendanaannya ditanggung konsorsium LPI. 

Berbeda dengan putaran pertama LPI yang kucuran dananya cukup memadai, pada musim kompetisi musim depan anggaran yang dikucurkan konsorsium pada Persema cukup minim untuk mengarungi kompetisi satu musim. 

"Kami memang harus berhemat dengan anggaran, termasuk anggaran untuk belanja pemain dan operasional selama satu musim kompetisi," ujar General Manajer (GM) Persema Asmuri. 

Untuk menghemat anggaran tersebut, nilai kontrak pemain diturunkan cukup drastis, bahkan ada yang penurunannya hingga 50 persen dari nilai kontrak lama.
http://www.mediaindonesia.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar