Penampilan gemilang penjaga gawang tim nasional Indonesia, Wahyu Tri Nugroho berhasil mengamankan peluang Indonesia untuk maju ke babak kedua Al Nakba International Tournament di Palestina. Gempuran Mauritania di sepanjang pertandingan berhasil dipatahkan Wahyu di bawah mistar gawang.
Timnas Garuda mengatasi rintangan pertama pada Al Nakba International Tournament di Palestina, Kamis, setelah pada pertandingan Grup B mengalahkan Mauritania, 2-0. Gol kemenangan Timnas Indonesia itu tercipta melalui kaki Hendra Bayau pada menit 20 dan gol bunuh diri pemain Mauritania, Yakub pada menit 24.
Dengan kemenangan ini Irfan Bachdim dan kawan-kawan mengumpulkan poin yang sama dengan pemuncak klasemen Grup B yaitu Kurdistan dengan tiga poin, dan membuka peluang untuk lolos ke babak berikutnya dengan syarat mampu mengalahkan Kurdistan di pertandingan kedua, Sabtu (19/5).
Timnas Garuda yang menggunakan kaus kebesaran Merah Putih Putih langsung memberikan tekanan. Namun, apa yang dilakukan Titus Bonai dan kawan-kawan ternyata langsung dihadang oleh Mauritania dan bahkan lawan berbalik mendominasi.
Serangan dari lawan di awal babak pertama ini terlihat lebih rapi bahkan cenderung sering merepotkan anak asuh Nil Maizar ini. Beberapa peluang tercipta bagi Mauritania. Hanya saja penyelesaian akhir yang kurang maksimal membuat kedudukan tetap 0-0.
Memasuki pertengahan babak pertama Timnas Garuda kembali ditekan lawan. Namun lewat serangan balik yang cepat yang diperagakan pada menit 20 Hendra Bayau berhasil menjebol gawang Mauritania setelah mendapatkan umpan terobosan dari Titus Bonai.
Unggul 1-0 membuat pola permainan Timnas Garuda lebih berkembang. Melalui serangan yang rapi dari sisi kiri akhirnya anak asuh Nil Maizar mampu menggandakan kedudukan setelah tendangan keras Hamdi Ramdan pada menit 24, membentur kaki pemain belakang Mauritania dan masuk ke gawangnya sendiri.
Tertinggal 0-2 tidak membuat Mauritania menurunkan tempo permainan. Justru tim asal Benua Afrika ini terus meningkatkan tempo permainan. Dua peluang membuat gol tercipta, tapi tendangan keras pemainnya masih mampu di tahan penjaga gawang timnas, Wahyu Tri.
Gempuran demi gempuran terus dilakukan oleh Mauritania. Kondisi ini membuat barisan pertahanan timnas harus bekerja keras. Hanya saja hingga babak pertama usai kedudukan tetap 2-0 untuk Timnas Garuda.
Memasuki babak kedua timnas langsung tancap gas. Begitu juga Mauritania. Kedua tim ini saling jual beli serangan yang mengarah ke gawang. Hanya saja upaya yang dilakukan kedua tim belum membuahkan hasil lagi.
Pelatih Nil Maizar menarik Samsul Arif dan memasukkan "bomber" asal PSM, Rahmat. Masuknya pemain debutan ini diharapkan bisa membuat serangan lebih variatif.
Alih-alih memperbanyak serangan tetapi Timnas Garuda malah mendapatkan tekanan. Dampaknya pemain belakang timnas, Nopendi melakukan pelanggaran di kotak penalti sehingga wasit menunjuk titik putih. Namun penampilan gemilang Wahyu Tri Nugroho berhasil mematahkan eksekusi penalti sehingga kedudukan tidak berubah.
Terus mendapat ancaman, Timnas Garuda meningkatkan tempo serangan. Hasilnya peluang kembali diraih oleh pemain timnas. Hanya saja upaya menambah gol terus terganjal karena kokohnya pertahanan Mauritania.
Menjelang akhir babak kedua, Mauritania yang dipastikan gagal lolos ke babak berikutnya setelah pada pertandingan pertama menyerah dari Kurdistan, 1-3, terus menekan pertahanan Timnas Garuda. Hanya saja berkat kepiawaian Wahyu Tri Nugroho gawang Indonesia tetap aman hingga pertandingan usai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar