Liga Indonesia, Liga Profesional Atau Proporsional?

Semenjak adanya kepengurusan PSSI yang baru selalu saja timbul kontroversi, mulai dari pemecatan pelatih Timnas, Alfred Riedl, format kompetisi, merger klub LPI dengan ISL, sampai yang terbaru adalah adanya "keputusan" untuk menggulirkan kompetisi yang rencananya akan digelar pada bulan Oktober nanti dengan diikuti 24 klub dengan format satu wilayah [berita].

Sebelumnya santer didengungkan perihal liga profesional, dimana klub-klub yang bisa mengikuti kompetisi ini hanyalah klub yang memenuhi 15 syarat yang sudah ditentukan. Oleh karenanya sudah banyak klub yang akhirnya merger dengan klub lain agar lolos verifikasi. Dalam perkembangannya, hanya enam klub yang dinyatakan layak ikut liga profesional, yaitu: Persibo Bojonegoro dengan 95,6 poin, Persik Kediri 95,6 poin, PSIS Semarang 92,3 poin, Persikota Tangerang 96 poin, Persis Solo 96,7 poin, dan Persebaya Surabaya 95,7 poin.

Dan anehnya, sekarang format kompetisi akan berubah lagi, meskipun masih harus verifikasi kelayakan ulang kepada klub calon peserta. Klub yang menjadi calon peserta ISL atau liga pro 1 adalah 14 klub ISL musim lalu ditambah dengan empat tim promosi dan enam tim tamabahan. Ke enam klub tambahan ini adalahPSM Makassar, Persebaya Surabaya, Persema Malang, Persibo Bojonegoro, PSMS Medan, dan Bontang FC. Jika dilihat, dari ke enam klub tambahan ini hanya Persibo dan Persebaya yang dinayatakan layak ikut kompetisi liga pro, seperti penilaian awal [berita]. 

Kabarnya, penambahan jumlah klub ini didasarkan pada pertimbangkan tertentu. Persema, Persibo dan PSM telah diputihkan dari sanksi yang diterima. Sedangkan PSMS dan Persebaya disebabkan punya pendukung banyak, sejarah, serta keinginan dari sponsor. Sementara Bontang FC dipilih karena terbaik dari klub yang degradasi. Kalau mengacu pada poin jumlah pendukung, sejarah, dan keinginan dari sponsor tentunya bukan hanya klub-klub tersebut yang layak ditambahkan, masih ada klub-klub lain yang mungkin juga punya pendukung banyak, sejarah, serta keinginan dari sponsor. 

Langkah PSSI dalam penentuan format kompetisi dan calon peserta kompetisi ini tentunya mengundang kontroversi, banyak klub yang sudah berusaha keras agar lolos verifikasi dan ikut kompetisi level utama, persiapan pun juga sudah sangat matang. Belum lagi para supporter yang sudah sangat berharap klub kesayangannya bisa ikut kompetisi liga profesional ini, mereka tentunya sangat kecewa dan marah. Seperti seorang teman saya, salah satu koordinator supporter Panser Biru (PSIS Semarang), dia kecewa dan sejadinya memaki PSSI yang dianggap plin-plan. 

Entahlah, apa sebenarnya yang terjadi, tapi harapannya keputusan yang diambil memang benar-benar tepat. Banyak hal yang masih perlu diperbaiki, dan banyak masalah yang harus diselesaikan. Semoga saja keputusan yang diambil nantinya bisa melegakan semua pihak, dan penentuan peserta maupun format liga benar-benar fair dan tanpa tekanan/kepentingan pihak manapun, karena bagaimanapun juga Liga Indonesia harus tetap digulirkan. Bagaimana pendapat Anda mengenai kabar ini?
http://www.sukadi.net

Tidak ada komentar:

Posting Komentar