"Yang Enggak Nurut Arifin Panigoro Bakal Dilibas"

Ketua Komite Hukum PSSI, La Nyalla Mataliti, mengatakan, PSSI kini tengah didikte oleh satu sosok penting, yakni Arifin Panigoro. La Nyalla juga mengaku mendengar ancaman barangsiapa yang tak menuruti perintah Arifin, bakal dicopot jabatannya dari PSSI.

Ucapan La Nyalla terkait dengan kompetisi Liga Indonesia musim depan. Ada kesan kompetisi Liga Indonesia dibuat untuk mengakomodir klub-klub bentukan Arifin yang sebelumnya tergabung dalam Liga Primer Indonesia atau LPI.

Buktinya, ada beberapa klub yang merger dengan klub LPI. PSSI juga membuat format kompetisi menjadi dua wilayah. Menurut La Nyalla, hal ini jelas-jelas melanggar statuta. Keputusan-keputusan kontroversial tersebut dibuat PSSI dalam rapat Exco.
Sebagai Ketua Komite Hukum PSSI, La Nyalla berjanji bakal berjuang agar statuta ditegakkan kembali dan ia menolak adanya intervensi dari pihak luar.
"Saya enggak ada urusan sama Arifin Panigoro. Urusan saya sama masyarakat bola. Tanggung jawab saya (sebagai Komite Hukum PSSI) sama masyarakat Indonesia. Saya bukan dipilih Arifin Panigoro, tetapi dipilih oleh anggota PSSI," kata La Nyalla di kantor PSSI, Rabu (14/8/2011) sore.
"Yang saya dengar, katanya, yang enggak mau nurut sama Arifin Panigoro, bakal dilibas. Saya dilibas duluan enggak apa-apa. Saya enggak mau nurut sama dia. Saya hanya nurut statuta. Pokoknya, saya enggak mau," tambah pria yang juga menjabat sebagai pengurus pengprov Jawa Timur tersebut.
Isu yang santer di PSSI saat ini adalah kompetisi yang sebelumnya dijadwalkan akan dimulai pada 8 Oktober, bakal mundur sampai November mendatang. Menurut La Nyalla, hal ini tidak akan terjadi jika seandainya PSSI mempertahakan format kompetisi kepengurusan lama.
"Ini kan sebenarnya tinggal meneruskan program. Tapi, program-program yang sudah ada jangan didikte-dikte dari belakang, ini yang bikin rusak PSSI. Saya enggak akan nurut sama Arifin Panigoro," tuntas La Nyalla.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar