14 Klub ISL Mundur dari Kompetisi Liga Indonesia

Pembukaan Liga Indonesia yang rencananya akan dibuka dengan pertandingan Persib melawan Semen Padang (15/10/2011) terancam batal. 14 klub yang musim lalu berkompetisi di Liga Super Indonesia menginginkan pelaksanaan kompetisi 2011/12 tetap mengacu pada hasil Kongres di Bali.

Arema, Deltras, Mitra Kukar, Persiba, Persipura, Persidafon, Persiwa, Persela, PSPS, Pelita Jaya, Persisam, Seman Padang, Sriwijaya FC, adalah 13 klub dari 14 klub yang hadir (Persib absen) dalam pertemuan di Hotel Ambhara, Kebayoran Baru, Jakarta (13/10/2011), telah menyatukan pendapat dalam menyikapi tindakan dan keputusan-keputusan yang dikeluarkan PSSI akhir-akhir ini.

Wacana menggelar liga tandingan ternyata bukan isapan jempol belaka, para manajer klub juga meminta PSSI untuk mengembalikan PT. Liga Indonesia sebagai pengelola kompetisi dan menolak PT. Liga Prima Indonesia Sportindo menjadi pengelola kompetisi Liga Indonesia musim 2011/12.
Pertemuan di Hotel Ambhara tersebut, telah menghasilkan 4 (empat) pernyataan tertulis dan telah disebarkan kepada media, dan pernyataan tersebut semakin kuat telah tercantum tanda tangan dari perwakilan klub yang hadir.

Pernyataan tertulis tersebut antara lain :
  1. Kami tetap konsisten untuk melanjutkan kompetisi Liga Super Indonesia yang akan dikelola oleh PT.Liga Indonesia sesuai amanat dan ketetapan Kongres II PSSI tahun 2011 di Bali.
  2. Kami menerima penyerahan hibah saham dari PT.Liga Indonesia yang diwakili oleh sdr.Djoko Driyono kepada klub-klub Liga Super Indonesia sejumlah 99% kepada klub-klub dan 1% kepada PSSI, sesuai dengan amanat Kongres II PSSI tahun 2011 di Bali.
  3. Maka dengan ini kami menerima kepemilikan saham yang kemudian kami tindaklanjuti dengan membentuk dan meneruskan PT.Liga Indonesia sampai dengan dijadwalkan kompetisi Liga Super Indonesia 2011-2012.
  4. Demikian surat kesepahaman ini kami sepakati bersama tanpa tekanan dari pihak manapun.
Isi pernyataan diatas menggambarkan mulai terpecahnya 24 klub yang ditetapkan PSSI untuk mengikuti kompetisi Liga Indonesia musim depan, 14 klub bersikukuh tetap mengacu pada amanat hasil Kongres II PSSI di Bali, maka juru sedangkan 10 klub mendukung PSSI.

Pada kesempatan berikutnya, Harbiansyah Hanafiah, juru bicara 14 klub menegaskan bahwa “ke 14 klub tidak akan mengikuti kompetisi yang digelar tanggal 15 Oktober 2011 mendatang, karena penyelenggaraan kompetisi tersebut telah melanggar Statuta PSSI”

Dalam bicaranya, juru bicara 14 klub ISL tersebut menjelaskan, bahwa ke 14 klub yang hadir di Hotel Ambhara (13/10/2011) akan menggelar kompetisi per 1 Desember 2011, pelaksanaannya akan tetap mengacu pada Statuta PSSI dan amanat Kongres II PSSI di Bali.

Ternyata bukan itu saja, 2 hari menjelang pembukaan Liga Indonesia, masih banyak pemain local maupun asing yang belum dapat pengesahkan PSSI dan jadwal kompetisi yang kacau balau, seperti jadwal pertandingan bagi klub PSPS, Persisam, Arema, Persipura dan klub lainnya.

Prihatin…..itulah yang patut dikatakan melihat kondisi sepak bola dibawah pimpinan Djohar Arifin, kepengurusan sekarang ini seolah-olah menempatkan sepak bola khusus terhadap komptesisi level tertinggi seperti milik perusahaan pribadi saja, padahal organisasi PSSI mempunyai aturan yang tidak boleh asal tabrak sesuai keinginan sebagian pihak saja.

Pada hakekatnya kami ingin rumah ini dibesihkan oleh sapu yang bersih, dan bukan oleh sapu yang lebih kotor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar