Alfred Riedl Kritik Liga Versi PSSI


Mantan pelatih tim nasional Indonesia Alfred Riedl angkat suara soal kisruhnya penyelenggaraan liga musim ini, yang diberi nama Indonesia Premier League (IPL). Menurut Riedl, keputusan PSSI yang ngotot melibatkan 24 tim pada kompetisi IPL 2011/12 adalah keputusan yang aneh. Langkah tersebut dia nilai akan merugikan klub peserta dan tim nasional Indonesia.

"Bertanding 46 kali selama semusim adalah keputusan yang buruk dan aneh, baik bagi klub maupun bagi Timnas," kata Riedl lewat emailnya kepada VIVAnews, Minggu, 16 Oktober 2011. "Waktu persiapan untuk menghadapi sebuah turnamen semakin singkat bahkan bisa tidak ada lagi."

Meski banyak dikritik, pengurus PSSI pimpinan Prof. Dr. Djohar Arifin dan Farid Rahman bersikukuh menetapkan IPL diikuti oleh 24 tim. Klub-klub yang akan bertanding berasal dari 14 klub peserta Liga Super Indonesia musim lalu, 4 merupakan tim promosi, serta 6 klub sisanya ditunjuk langsung oleh pengurus PSSI.

Keputusan ini diprotes bukan oleh sebagian besar pengurus klub, tapi juga oleh anggota Executive Committee (Exco) PSSI sendiri. Gara-gara ini, klub terpecah dalam dua kubu saat Managers' Meeting digelar di Jakarta, Jumat, 13 Oktober 2011 lalu.

Kelompok 14 klub meminta agar PSSI menggelar kompetisi sesuai Statuta PSSI yang menetapkan liga level tertinggi diikuti oleh 18 klub. Kelompok penentang ini juga menolak liga musim ini dimulai pada 15 Oktober 2011.
"Kami ingin memperjuangkan kepentingan klub. Kebijakan yang memaksakan kompetisi diikuti 24 klub itu salah. Ketentuannya 18 klub. Jadi kami meminta maksimal 18 klub," ujar juru bicara Kelompok 14 Harbiansyah Hanafiyah.
Pembagian saham
Ada tiga poin yang disoroti Kelompok 14 soal kebijakan PSSI terkait pelaksanaan kompetisi musim ini. Salah satunya, mereka mendesak agar PSSI tetap konsisten melanjutkan kompetisi Liga Super Indonesia (ISL) di bawah naungan PT Liga Indonesia, tidak di bawah PT Liga Prima Indonesia Sportindo yang ditunjuk secara sepihak oleh pengurus PSSI.
CEO PT Liga Prima dijabat oleh Widjajanto yang tak lain adalah mantan Corporate Secretary Medco Group, perusahaan milik pengusaha-politisi Arifin Panigoro.

Selain itu kelompok 14 juga menuntut agar pembagian saham perusahaan pengelola liga tetap sesuai hasil Kongres Bali, yang memutuskan klub mendapat saham 99 persen dan PSSI 1 persen.
Meski mendapat protes dari banyak pihak, PSSI bergeming dan tetap kukuh membuka IPL, Sabtu kemarin, 15 Oktober 2011. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar