Djohar Arifin Sudah Diingatkan, Tapi Tak Digubris

Anggota Komite Sepakbola PSSI Yunus Nusi mengaku telah mengingatkan Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin dan Farid Rahman, bahwa jika ingin mengubah PT Liga Indonesia menjadi PT Liga Prima Indonesia Sportindo, harus dilakukan melalui kongres PSSI. Namun saran dari Yunus itu ternyata tidak digubris oleh para petinggi PSSI tersebut.
"Beberapa waktu lalu sebelum masalah ini muncul ke permukaan, saya sampaikan langsung kepada Pak Djohar dan Pak Farid, kalau PT yang menyelenggarakan kompetisi diganti dari PT Liga Indonesia ke PT Liga Prima Indonesia Sportindo, maka harus digelar kongres dulu. Tapi ternyata tidak ditanggapi," ujar Yunus, kepada Tribun Kaltim, Senin (17/10/2011).
Disinggung mengenai rencana kelompok 14 klub yang menolak kompetisi LPI, Yunus menegaskan bahwa 14 klub itu belum mau mendorong Komite Eksekutif mengusulkan Kongres Luar Biasa (KLB). "Tujuan teman-teman di kelompok 14 adalah memperbaiki sistemnya dulu di PSSI," tegas Yunus.
Yunus mengatakan, 14 klub yang akan menggelar RUPS adalah Persisam Putra Samarinda, Persiba Balikpapan, Mitra Kukar, Persebaya (kubu Wisnu Wardana), Sriwijaya FC, Persipura, Persib, Persidafon, Persiwa, Persela Lamongan, PSPS, Pelita Jaya, Semen Padang dan Deltras Sidoardjo.
Yunus menjelaskan, 14 klub yang akan menggelar RUPS itu berdasarkan hasil keputusan kongres PSSI di Bali tanggal 22 Januari 2011. Hasil kongres itu, lanjut dia, mengeluarkan tiga surat keputusan, yakni SK No 6 Tahun 2011 tentang pemberian sanksi dua klub yakni Persibo Bojonegoro dan Persema Malang, SK No 8 Tahun 2011 tentang restrukturisasi pemilik saham di PT Liga Indonesia dengan persentase 99 persen milik klub dan 1 persen milik PSSI, serta SK No 10 Tahun 2011 tentang PT Liga Indonesia ditunjuk sebagai penyelenggara kompetisi ISL 2011/2012.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar