Kalah Terus, PSSI Siapkan Pemain Naturalisasi

Kekalahan beruntun tim sepak bola nasional Indonesia di ajang Prakualifikasi Piala Dunia 2014 membuat Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menarik kembali kebijakan mereka untuk tak menggunakan pemain naturalisasi. Lima pemain naturalisasi saat ini telah didaftarkan ke konfederasi sepak bola Asia (AFC) untuk memperkuat timnas di tiga sisa pertandingan.

"Di sisa pertandingan pemain naturalisasi akan digunakan. Kalau sudah disumpah (di Kementerian Hukum dan HAM) sudah bisa bermain. Sekarang namanya sudah masuk ke AFC," kata Manajer Timnas Bob Hippy di kantor PSSI, Rabu, 12 Oktober 2011.

Kelima pemain naturaliasi tersebut, yakni Victor Igbonefo, Greg Nwokolo, Stefano Lilipaly, Jhonny van Beukering, dan Tonnie Cussel. Senin, 10 Oktober, kelimanya mengucapkan sumpah di Kementerian Hukum dan HAM. Sumpah ini bagian dari proses naturalisasi yang harus dijalani setiap warga asing yang akan menjadi warga Indonesia.

Bob mengatakan, meski akan diperkuat lima pemain naturalisasi, tak otomatis kekuatan timnas akan bertambah. Mereka, kata Bob, juga membutuhkan adaptasi dan proses penyesuaian dengan para pemain lain. "Butuh proses juga, kan, mereka," katanya.

Sekretaris jenderal PSSI Tri Goestoro sebelumnya mengatakan keputusan memasukkan para pemain naturalisasi ini menjadi kewenangan Pelatih Wim Rijsbergen. "Keputusan soal pemanggilan pemain murni hak pelatih. Jadi, terserah pelatih apakah mau memakai mereka atau tidak,” katanya.

Keputusan PSSI untuk menggunakan pemain naturaliasi ini bertolak belakang dengan sikap PSSI sebelumnya. Penanggung Jawab Timnas Bernhard Limbong pernah mengatakan pihaknya akan menyetop program naturalisasi. Prestasi Timnas, kata Limbong saat itu, harus dari para pemain lokal yang terasah melalui kompetisi, bukan lewat para pemain naturalisasi.

Di ajang Prakualifikasi Piala Dunia 2014, Bambang Pamungkas dan kawan-kawan masih memiliki tiga pertandingan sisa melawan Iran, Bahrain, dan Qatar. Dalam tiga laga sebelumnya, timnas gagal meraih satu poin pun. Hal ini membuat Indonesia menduduki posisi buncit di Grup E, di bawah Bahrain, Qatar, dan Iran.

http://www.tempointeraktif.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar