Kalahkan Qatar Bukan Aksi 'Mission Impossible'

Asisten pelatih tim nasional Liestiadi mengatakan peluang tim nasional meraup poin penuh menghadapi Qatar pada Selasa, 11 Oktober 2011, bukan hal yang mustahil. Ia mengatakan jika para pemain bisa bermain seperti ketika mereka melawan Arab dalam uji coba di Malaysia, Jumat pekan lalu, Indonesia bisa menang. "Kalau punya motiviasi, kita bisa menang," kata Liestiadi, Senin, 10 Oktober 2011.

Motivasi, mental, dan semangat juang inilah yang belakangan dibesut pelatih Wilhelmus Gerardus Rijsbergen sejak awal Oktober ini. Tanpa ketiga hal tersebut, fokus para pemain mudah buyar dan akan sangat mudah kehilangan bola. Koordinasi antarlini pun bakal macet. "Memang koordinasi antarlini masih kurang, belum sempurna," kata Liestiadi.

Laga melawan Qatar yang akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Selasa 11 Oktober 2011, bakal jadi pertarungan hidup mati bagi Bambang Pamungkas dan kawan-kawan. Satu gol saja dilesakkan lawan tanpa balas bakal menipiskan peluang Indonesia lolos ke Piala Dunia 2014.

Meski tampil di publik sendiri, bukan jaminan timnas bisa memetik poin penuh. Apalagi Qatar bukan tim lemah. Mereka tak terkalahkan dalam dua laga terakhir, yaitu menahan Bahrain 0-0 dan memaksa raksasa Asia Iran berbagi angka 1-1.

Kondisi ini berbanding terbalik dengan timnas yang dicukur Iran 0-3 dan dipecundangi Bahrain 0-2 di kandang sendiri. Hasil ini membuat Indonesia menduduki posisi buncit di Grup E, di bawah Qatar, Bahrain, dan Iran.

Sejarah mencatat, dari enam kali pertemuan melawan Qatar, Indonesia hanya pernah menang sekali, sekali seri, dan empat kali kalah. Dalam enam pertemuan itu, Indonesia hanya bisa melesakkan 5 gol dan kebobolan 15 gol.

Beban skuad Merah Putih untuk menaklukkan tim besutan pelatih Sebastiano Lazaroni ini semakin berat tanpa kehadiran penyerang Boaz Salossa dan pemain bertahan Richardo Salampessy. Keduanya tak dipanggil Rijsbergen. 

Selain itu, pemain belakang Hamka Hamzah juga masih cedera usai mengalami benturan dengan pemain Arab Saudi, 7 September lalu. Pemain lainnya, Muhammad Nasuha, juga belum pulih dari cedera otot kakinya. Kedua pilar pertahanan timnas ini belum bisa dipastikan bisa memperkuat timnas atau tidak.

Meski begitu, upaya menaklukkan Qatar bukanlah mission impossible. Irfan Bachdim yang tampil agresif di bagian depan dan keluwesan Ferdinand Sinaga di sayap kanan saat melawan Arab lalu bisa jadi alternatif untuk merobek pertahanan Qatar. Di bawah mistar, Rijsbergen juga punya I Made Wiryawan yang tampil gemilang saat laga uji coba. 

Seperti Indonesia, Qatar yang bakal jadi tuan rumah Piala Dunia 2022 ini pun belum pernah lolos ke Piala Dunia. Hasil terbaik mereka peroleh ketika lolos perempat final pada Piala Asia 2000. Sehingga dari segi pengalaman bertanding di ajang Pra-Piala Dunia, Indonesia dan Qatar seri.

Klasemen Grup E Pra Kualifikasi Piala Dunia 2014 Zona Asia: 
1. Iran 4 poin
2. Bahrain 4 poin
3. Qatar 2 poin
4. Indonesia 0 poin

Rekor pertemuan Indonesia vs Qatar:
21/07/1986 Qatar vs Indonesia 1-1
02/10/1988 Indonesia vs Qatar 0-1
04/10/1988 Indonesia vs Qatar 1-4
09/04/1993 Qatar vs Indonesia 3-1
24/04/1993 Indonesia vs Qatar 1-4
18/07/2004 Qatar vs Indonesia 1-2

http://www.tempointeraktif.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar