Mangkir Latihan, PSSI Janji Hukum Boaz

Ketua Komisi Disiplin (Komdis) PSSI, Bernhard Limbong berjanji akan menjatuhkan sanksi kepada striker Boaz Solossa yang tak kunjung memenuhi panggilan timnas. Bernhard mengaku ingin memberikan efek jera bagi Boaz.

Timnas senior kembali menjalani pemusatan latihan sejak Minggu, 2 Oktober 2011. Namun dua pemain asal Papua, Boaz dan rekannya Ricardo Salampessy tak juga hadir di Lapangan Timnas, Senayan, Jakarta.

Koordinator Timnas, Bob Hippy mengatakan kedua pemain tersebut tak bisa hadir karena masih kelelahan usai membela Persipura di AFC Cup 2011. Karena itu, Pelatih Timnas Senior, Wim Rijsbergen berniat memarkir keduanya saat Indonesia menjamu Qatar, Selasa, 11 Oktober 2011.

Bagi Boaz, ini merupakan kali kedua dirinya tidak tampil di babak penyisihan Grup E Pra Piala Dunia (PPD) 2014. Saat Indonesia bertandang ke Iran, 2 September lalu, Boaz juga absen karena memilih pulang dari pemusatan latihan.

"Sanksi pasti ada dan memang harus diberikan untuk efek jera agar setiap pemain nantinya tahu mana perbuatan yang baik dan buruk," kata Bernhard saat dihubungi VIVAnews, Minggu, 2 Oktober 2011.

"Jika toleransi terus yang diberikan, maka ke depan bisa menjadi contoh tidak baik bagi pemain lainnya. Masalah ini akan kami bawa ke Komisi Disiplin," lanjut Bernhard.

Menurut Bernhard, alasan kelelahan yang dilontarkan Boaz dan Ricardo untuk mangkir TC tidak tepat. "Kalau mau istirahat kan bisa di Jakarta. Lihat saja pemain timnas U-23, mereka latihan tiada henti," kata Bernhard.

Bernhard mengaku akan segera memanggil Boaz dan Ricardo. Dia ingin meminta penjelasan langsung dari kedua pemain tersebut. "Akan kami pertegas besok dengan memanggilnya(ke Jakarta). Dan akan kami tunggu. Jika tidak datang juga, maka akan kami putuskan," ujar Bernhard.

"Mengenai besarnya sanksi, akan kami cek. Tapi jika mengacu kepada aturan, ada dua opsi sanksi, skorsing minimal 6 bulan atau denda minimal 100 juta. Tapi masih akan dibicarakan lagi akan seperti apa," dia melanjutkan. 

"Saya sendiri masih tetap akan berusaha memberi pengertian kepadanya. Karena kalau sanksi, nanti masalahnya jadi bias ke mana-mana," ujar Bernhard.

http://bola.vivanews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar